Kamis, April 24, 2008

I Dream of Heaven

Seorang sahabat pernah berkata bahwa kita sebenarnya hidup pada dua dimensi yang berbeda. Kita yang sekarang ada di dunia ini dan kita yang lain ada di suatu tempat. Yang sama sekali asing. Bukan Negara, bukan wilayah. Hanya suatu tempat tertentu.
Kita yang hidup di tempat itu, memiliki link yang langsung terhubung ke kita yang saat ini hidup di dunia.
Mugkinkah itu adalah personifikasi dari jiwa, pikiran dan keinginan kita. ? Entahlah.
Terus terang gue ingin sekali percaya bahwa beneath or above this world, ada sebuah dunia maha indah dimana kita diterima dengan tangan terbuka di dalamnya. Tempat yang begitu luas sehingga bisa menampung siapa saja.
Dan meskipun gue belum berada pada tahap itu, rupanya nyaman juga jika memulai pembicaraan mengenainya.
Image and video hosting by TinyPic
Kerena memiliki link langsung kepada kita di sini, kegiatan kita disana juga seharusnya bisa terbaca dari apa yang tengah berkecamuk dalam jiwa kita.
A perfect analogy, I presume.
Contoh saja, jika kita mengalami kelelahan yang amat sangat, kita akan terlihat tertidur dengan pulas di sebuah tempat ternyaman yang pernah kita impikan. Jika deep down inside kita memiliki pertanyaan-pertanyaan yang sangat membutuhkan jawaban, atau otak kita sedang berputar keras tatkala menyelesaikan sesuatu masalah, bisa jadi kita terlihat sedang membaca.

Saat berbicara dengannya, gue menanyakan sedang apa ‘gue’ sekarang, dan saat itu ia menjawab bahwa gue sedang membaca buku yang sangat tebal dibawah sebuah pohon. Nyaman sekali tampaknya
Diwaktu yang lain, dilihatnya gue sedang tidur di bawah pohon.
Gue lalu bertanya, kenapa gue menyukai pohon itu.
Hmm.. banyak hal. Bisa jadi pohon itu adalah penggambaran perlindungan dan kenyamanan, atau keinginan akan hal itu. Tetapi bisa jadi gue memang sudah memimpikannya sejak lama.
Saat gue teringat sesuatu, gue tanya lagi apakah tempat dimana pohon itu berada adalah tempat yang dipenuhi dengan bunga ?
Dan ia meng-iyakan.
Hmm.. surgakah ? Atau hanya suatu tempat misterius yang berada di suatu titik tertentu dari otak kita yang mem-visualisasi diri ?

Gue selalu membayangkan surga adalah tempat yang penuh warna. Dan warna – warna itu muncul dari bunga, tumbuhan dan pepohonan disana. Tidak ada apa – apa lagi. Hanya pohon, tumbuhan dan jutaan bunga.
Binatangnya ? well burung Phoenix, kupu – kupu dan Pegasus, mungkin.
Well, sangat imaginative, bukan ? ;p
Mungkin saja mimpi gue ini sama saja dengan mimpi banyak orang tentang surga, atau bahkan mimpi anak balita. Tetapi gue tidak bisa membayangkan tempat lain yang senyaman dan sedemikian bersahabat kecuali tempat seperti itu.

It is what it is.
Suami gw bilang bahwa ia yakin penggambaran surga bagi masing2 orang berbeda2. Tergantung seseorang seperti apa orang tersebut melihat sebuah keindahan, dan pada kondisi apa dan bagaimana seseorang merasakan paling bahagia, terlindungi dan nyaman, maka disitulah surga-nya berada.


Lalu kira – kira seperti apa surgamu kelak ?
Ataukah seperti John Constantine, kamu yakin bahwa surga sebenarnya ada di tempat kita berpijak sekarang, berdampingan dengan neraka ?

Tidak ada komentar: