Selasa, Juni 16, 2009

Yang sempurna adalah tidak sempurna

Coraline
Director : Henry Selick
Cast : Dakota Fanning, Teri Hatcher, Keith David
Image and video hosting by TinyPic
A young girl walks through a secret door in her new home and discovers an alternate version of her life. On the surface, this parallel reality is eerily similar to her real life - only much better. But when her adventure turns dangerous, and her counterfeit parents (including Other Mother) try to keep her forever, Coraline must count on her resourcefulness, determination, and bravery to get back home - and save her family. Written by Megan

Puaskah kamu dengan apa yang sekarang kamu dapatkan ? Bahagiakah kamu hidup bersama dengan keluarga atau pasanganmu ? Betahkah kamu dengan lingkungan di sekitarmu ? Benar tepatkah pekerjaan yang kamu lakoni sekarang ?
Well, jika kita bermasalah dengan hal – hal tersebut, selalu ada nasihat klasik untuk kita : banyak2 bersyukurlah dengan apa yang kau dapatkan dan lebih seringlah memandang ke bawah.

Gw nonton film ini dirumah, bahkan saat dimana gw ga tahu waktu itu gw kepingin nonton film apa. Otak gw masih full dengan serial drama Korea : Boys Before Flowers ( versi Korea dari Meteor Garden alias Hana Yori Dango alias Boys Over Flowers). Masih terbayang2 wajah2 drop dead gorgeous mereka, dan rasanya masih kepingin nonton ulang (you can scream : WHAAT ??!!)
Yeah yeah, just laugh out loud, I’m just a girl after all. And that’s not my fault. They are really cute ! J
Lalu… kenapa tiba2 kepingin nonton CORALINE dalam ‘kondisi seperti itu’ ?
Ga nyambung ?
Atau malah jangan2 dari sisi psikologis malah make sense ? Coba tolong yang psikolog, pendapat Anda ?
Tapi gw lagi kepingin nonton.
Anyway bagaimanapun gw putar Caroline.
Oya, soal Neil Gaiman, well bukan salah satu novelis favorite gw.
Bukan, bukan karena muatan ceritanya yang gw ga suka, cerita fantasi gw suka, makin aneh ceritanya biasanya makin gw suka. Hanya saja entah kenapa cara bertutur Gaiman masih bikin gw puyeng. Novel-nya Neverwhere ga pernah kelar gw baca. Padahal sudah saduran pula.
Mungkin gw mesti melakukan pendekatan dengan Gaiman melalui cara lain. Media novel grafis atau film-nya kayanya lebih kena bagi gw, meskipun jelas gw ga tahu apakah pesan Gaiman dalam karyanya bisa ‘nyampe’ kalo disampaikan dengan media lain, atau bahkan melenceng sama sekali.
Sudah lama ‘Sandman’ jadi incaran gw meskipun belum kebeli juga.
Mahal huuuaaaa !
Di film, Stardust oke laah, dan kini : Coraline.
Yang ada di kepala gw adalah : Nightmare Before Christmas atau Corpse Bride, dan keduanya belum pernah gw tonton sampe kelar J
Dari cara penuturannya, film ini memang mengundang rasa pilu dan tentu saja, creepy.
Suami gw lebih parah, saat ketahuan bahwa other mother adalah makhluk lain yang jahat, dia merinding. Tapi memang gw akui, deg2an. Gw merasa masuk ke mimpi buruk.
You know, the house, the circus, the garden.
Rasa pilu yang dalam gw rasakan tatkala three friendly ghosts (Sweet Ghost Girl, Tall Ghost Girl & Ghost Boy) berbicara. I’m a big fan of ‘em. Cara mereka berbicara membuat gw bergidik. Gw benar2 seperti dibawa ke alam lain. Simple, tapi efektif banget buat gw, karena gw percaya, keberadaan hantu tidak lepas dari rasa pedih dan pilu. Semakin pilu keberadaan mereka, maka akan semakin menyeramkanlah mereka.
Temanya juga tampak simple, tetapi bisa ditujukan kepada siapa saja. Soal cerita yang sederhana atau tidak, well, tergantung story teller-nya gw rasa. Bukankah cerita2 Brothers Grimm yang ditujukan bagi anak – anak itu aslinya adalah cerita2 yang menyeramkan ?!
Gw exited dengan beberapa adegan dimana Coraline selalu meralat setiap orang yang memanggilnya dengan : Caroline. Lucunya, pada akhir film semua mereka dapat mengucapkan namanya dengan benar.
Well that’s mean a lot.
Adegan menarik lainnya adalah adegan Cat yang tiba2 menghilang di balik tiang pada bagian akhir film. Seolah mengundang tanya, siapakah atau apakah Cat sebenarnya.
Dan bukankah Cat adalah satu2nya makhluk disitu yang dengan jelas menyatakan sejak awal :
You probably think this world is a dream come true... but you're wrong.

Dream’s perfect, our life’s not.
It should be not.
If it’s perfect, there must be something wrong.