Senin, Mei 12, 2008

Nobody's Perfect

Kamu pasti sangat meng-akrabi quote : tidak ada manusia yang sempurna, atau nobody’s perfect atau apalah itu. Gue juga. Namun tetap saja gue tidak jarang merasa minder menghadapi orang – orang yang gue anggap ‘lebih’ sebelum kemudian gue kenal dekat dengan orang tersebut.
Di kota Solo (kota tempat kelahiran gue dan tempat gue tinggal selama 15 tahun, more or less ), gue ga terlalu banyak ketemu jenis – jenis pribadi unik dan menarik, sementara di Jakarta sini, mereka ada dimana - mana.
Di tempat gue kerja, ada seorang yang menurut gue punya banyak potensi yang bisa membuatnya dapat menguasai banyak hal.
Kondisi orang tuanya yang cukup, tempat kuliahnya dulu yang merupakan salah satu universitas swasta ternama di Jakarta, betapa ia mencintai dunia seni dan menjadi salah satu aktifis gereja, betapa ia mengajari anak-anak menari, dan betapa rasa toleran, helpful dan no negative thinking-nya membuatnya semakin disayang (meskipun dia sering disebut sebagai : girl with no expression :p).
Saat ini, dia sedang cari kerja di Singapura. Gayanya yang santai membuatnya seolah tidak gentar pada aral apapun. Entah manusia ke berapa yang menasehati dia jika mencari kerja di luar negeri, tidak bisa main gedubrak beres. Tapi dia cuek aja tuh. Gue rasa kalo sekarang dia dilepas di kutub utara pun juga dia tetep cuek, dan bisa survive
Seharusnya dengan kondisi dan pergaulannya, ia bisa saja memiliki segalanya.

Gue ingat siang itu gue, dia dan seorang sahabat lagi, sedang berjalan menuju mal untuk makan siang (sumpah makan siang di mal boros benget). Kita berbicara soal mobil, karena kebetulan temen gue yang satu lagi menangani salah satu benefit yang bisa diterima oleh karyawan yang bekerja di tempat gue, yaitu fasilitas kepemilikan mobil.
“Apa sih mobil yang sekarang paling laku ?” tanya gue
“Avanza. Untuk yang plafon lebih besar sih City. Ada juga lho, yang kekeuh pengen pesen mobil Amerika,” jawab temen gue yang urus soal mobil itu.
“Mungkin karena mobil Amerika katanya lebih kuat, neng. Contohnya Ford gitu,” jawab gue.
“Bukannya lebih bagus mobil Eropa ya ?” timpalnya lagi.
Tiba – tiba teman gue yang menjadi pembicaraan gue di awal artikel ini, yang semula diam, mulai bicara
“Hah ? Amerika dan Eropa ?”
“Iya, mobil Amerika katanya lebih awet daripada mobil Eropa. Tapi ga tau juga deh. Tapi di sini sih tetep mobil Jepang yang paling laku,” gue dan temen yang urus mobil itu menjawab.
Gadis sempurna gue itu tiba – tiba mengerutkan kening.
“Jadi Eropa dan Amerika itu beda ya ??”
“?????”
“Hua ha ha ha ha !!” dengan jahatnya kita berdua tertawa, tanpa bermaksud untuk menghina.
Gadis ini jadi kesal dan merengut,”Yaaah, maklum guys, Geografi gue payaah !”
Sialnya itu membuat kita berdua terbahak lagi.
“Yah, geografi gue juga parah kali ! Tapi elo lebih parah ! he he he.. Itu baru Amerika dan Eropa, belum lagi Arab yang lebih ruwet posisinya,” teman yang urus mobil itu makin memperburuk situasi.
“Iya, Arab kan ada bagiannya yang berada di benua Asia dan ada yang di Afrika. Kalo ga salah sih,” gue dengan jahat menimpali. Gadis itu makin mengerutkan kening, dan kita berdua tertawa lagi.

Dilain waktu, gue sarankan dia nonton ‘Across The Universe’ karena gue tahu dia menyukai musical movie ( satu hal lagi yang membuatnya istimewa).
“Lagunya bagus2 Jo?”
“Iya, keren2, semuanya lagu-lagunya Beatles yang diaransemen ulang,”
“Ow gitu,”
“Iya. Tapi jangan kuatir, biar aransemen baru tapi tetep bagus. Bahkan lebih bagus”
“Gitu ya…”
“Iya, jadi kaya lagu baru,”
“Bagus dong,”
“Iya. Makanya entar cari aja,”
“Iya, gue cari deh entar DVD-nya,”
“Sip,”
“Iya,”
“Iya”
“Jo..”
“Iya ?”
“Ngg…”
“Apaan ??”
“Lagu – lagu Beatles itu kaya apa sih ??”
"........"

See, nobody’s perfect :P
Dan asal kamu tahu saja, gue yang banyak cengo soal program2 computer, soal games, soal komik Jepang, soal tari – tarian bisa belajar banyak tuh dari dia. Belum lagi belajar bersikap friendly tanpa perlu banyak basa basi, belajar untuk tidak panik menghadapi situasi kerja yang seperti apapun juga bisa dari dia.

Jadi dimanapun kamu, siapun kamu dan bagaimanapun kondisi kamu, rasanya ga perlu minder – minder amat. Usaha untuk kenal banyak orang aja, meskipun gue tahu itu ga gampang. Tapi kalo udah berhasil, selain kamu jadi punya banyak pengetahuan, kamu bakal terkejut bahwa ternyata hal – hal sederhana yang kamu tahu bisa bermanfaat buat orang lain. Dan tentunya makin membuatmu percaya diri karena ‘hey, they don’t know something that I already known years ago,’

Tidak ada komentar: